Alumni Raudhatul Hasanah Ke-18
Berpikirlah Mulai Anda Bangun Tidur

Malas NUlis...? Gak zaman lagi euy..!

19.40

Dengan bismillah, saya mulai tulisan ini...dan nantinya
dengan Al-Hamdulillah saya akhiri tulisan ini...

Kesempatan emas pada hari ini, saya akan mencoba mengulas sedikit masalah yang sangat sering saya hadapi.

Yakni...MALAS NULIS...!

Aku sering berteriak dalam hati...:
"Aku ingin jadi penulis..."tapi kenyataannya aku tidak tahu apa yang harus kutulis.

Aku sering membaca artikel...:
"Menulis itu mudah..bla..bla.."tapi kenyataannya aku selalu kepayahan dalam memulainya.

Tentunya sangat banyak pertanyaan, keluhan serta sanggahan tentang dunia kepenulisan.
Saya sendiri saja, 2 kali dalam sehari ada mengeluh...tentunya mengeluh dalam MENULIS,
tak jarang, karena keseringan mengeluh saya jadi terbiasa copy paste tulisan orang...terkhusus dalam pembuatan tugas kuliah.

Sejujurnya....saya sadar bahwa ini salah....tapi....

tapi tak mengapa...saya harap dengan tulisan CEMERLANG (hm..hm..hm.) saya ini, saya dan juga teman-teman
dapat mengurangi kebiasaan buruk yang SEBENARNYA kita sadar bahwa itu salah, terkhusus dalam kehidupan sehari-hari.

Begitu banyak pertanyaan walaupun berbeda redaksi, pertanyaan-pertanyaan itu semua mengerucut kepada satu permasalahan, BAGAIMANA CARA MENULIS?'
(dikatan Radinal Mukhtar pada tulisan beliau judul 4 KUNCI SUKSES MENJADI PENULIS)

Tetapi, saya rasa ketika keempat kunci yang ditawarkan kurang maksimal kita jalankan, akan muncul sebuah masalah baru yakni RASA MALAS..!
nah, pada tulisan saya kali ini, saya ingin memberanikan menulis (jujur, malam ini saya lagi malas nulis) 5 jurus penghilang rasa MALAS...
mudah-mudahan bermanfaat...;

JURUS PERTAMA...BAKAR EMOSIMU...
Sebenarnya, loyo ataupun semangatnya kita tergantung emosi kita. Seberapa besar emosi kita dalam menulis, seperti seberapa besar emosi kita ketika kita dihina oleh lawan kita. Ketika darah mulai naik keubun-ubun, secara otomatis semuanya terkeluarkan secara cepat dan sigap. Nah begitu juga dengan menulis (saya rasa)...ketika malas menulis, coba kita bakar emosi kita, seberti kembali membayangkan teman-teman yang sudah lancar menulis...tancapkan kata-kata "bahwa SAYA TIDAK
MAU SELAMANYA MENJADI PENONTON KEBERHASILAN MEREKA.." dan tambahkan lagi kata-kata pembakar emosi anda.

JURUS KEDUA...ARAHKAN EMOSIMU...
Ketika emosi membalas dendam akan kegagalan dan ketinggalan kita telah memuncak...coba arahkan emosi kita kesuatu tempat..(kalau saya malam DENGAN MENEKAN-NEKAN TOMBOL KEYBOARD SECARA KUAT-KUAT) bisa juga dengan langsung menuliskan semua sebab-sebab ketigngalan kita dalam sebuah buku catatan dan lain sebagainya, Yang terpenting, kalau kamu malas menulis, tuangkan serta luapkan emosimu tadi ke MENULIS.

JURUS KETIGA...TENANGKAN EMOSIMU...
Selamanya berEMOSI tinggi juga tidak baik untuk kesehatan. Nah setelah seluruh kekesalan dan kemarahan tertumpahkan dilayar atau diatas kertas. Tenangkan emosimu dengan menarik nafas dalam-dalam tiga atau empat kali, Nah...disinilah hal yang terpenting dari kelima jurus yang saya sarankan.....
Jadikan luapan emosi tadi menjadi bahan untuk INTROSPEKSI DIRI, baca kata demi kata...kalimat demi kalimat...dan pertanyakan pada diri anda apa-apa yang anda tulis tadi.

JURUS KEEMPAT...MENULISLAH...
Ya...kuncinya menulislah...kalau tidak menulis, cita-cita awalmu menjadi PENULIS tidak akan pernah tercapai. Dengan menulis...kamu disebut PENULIS.
Tulislah apa saja, mulai dari hal yang indah, yang buruk, yang cantik, yang lucu, yang aneh.....tulislah apa yang kamu lihat. Ingat menulis itu tidak perlu memaksakan diri. Tulislah apa yang sedang kamu pikirkan. Saya yakin, ketika kita berpikir...lebuh dari 100 kata terangkai dalam pikiran kita.

JURUS KELIMA...INGATLAH, BAHWA ANDA PENULIS...
"Ballighuu Anni Walau Ayah..."
Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat....
Dengan menulis, kita telah mengamalkan sunnah Rasul.

Tancapkan dalam benak anda, bahwa anda adalah PENULIS...pendapat saya
Menulis tidak membutuhkan kehalian khusus, misalkan dia ahli menulis...saya rasa itu TIDAK ADA.

Menulis berarti menjelaskan apa yang sedang kita pikirkan dengan kata-kata yang diurai dalam bentuk tulisan.
Pikiran berjalan, Tangan Bermain...saya rasa itulah MENULIS....

Jadi, tidak ada kata-kata bahwa anda tidak mempunyai keahlian dalam MENULIS, sebab
MENULIS tidak membutuhkan Keahlian khusus.....

Nah...sekarang saya minta tolong kepada teman-teman...untuk memberikan keritikan dan koreksian atas tulisan saya ini.
KARENA SAYA MENULIS TULISAN INI DENGAN EMOSI YANG MEMBAKAR
Read On

Munajatku

13.39
Didalam sujud panjangku...
ku rangkul segala bentuk munajat...
dengan ikhlas dan berharap...
semua lantunan munajt ini pun...
ku hadiahkan dan ku persembahkan kepada sang Rabby..

Air mata pun tak mau ketinggalan berkompetensi...
mengikuti bait munajat...
buliran air mata itupun terus jatuh karena....
karena mengingat pekatnya dosa yang ku perbuat...
ketelanjuran langkah terus bermain dengan lumpur maksiat...
tutur kata yang terkadang mengiris dan menyayat perasaan hamba-Mu yang lain...
perbuatan hinaku yang mengundang murka-Mu...

Kala saat aku tunduk dalam sujud panjangku...
Air mata pun jatuh tak dapat dibendung lagi...
kini rasa takut dan khawatir mencekam menyelimuti diri...
disaat ku berkeinginan melaksanakan kebaikan...
tapi hakikatnya tak ada nilai di sisi-Mu lagi...
karna perbuatan ku telah mengundang murka-Mu...

Bismillah,akan ku coba menjadi hamba-Mu...
yang menjadikan perkataan ku adalah zikir...
yang menjadikan diamku adalah berfikir...
yang menjadikan pandanganku adalah perhartian...
yang menjadikan senyum ku adalah sedekah...
yang menjadikan semuanya aku disayangi hamba-hamba-Mu dan juga Engkau ya Rabb...

Walaupun aku mengetahui...
Hari ini bukan semudah kemarin untuk bergelar hamba-Mu yang rajin beribadah,banyak yang perlu dikorbankan, dan banyak juga yang terpaksa dilepas...

bismillah tawakaltu ilallahi la haula wa la quwwata illa billahi...
Read On

Ai...Mak, gimana ni...!

11.46
"pagi yang kering" pikirku pagi ini.Seperti biasa aku bangun kesiangan...pukul 5.30, Seperti biasa...aku shalat shubuh kelamaan, seperti biasa aku mulai meninggalkan kebiasaan yang DULU sering kulakukan di pesantren, seperti biasa...aku mulai tidak takut dengan azab yang telah di janjikan-Nya, ya...seperti biasa...aku mulai berani meninggalkan shalat.

terengah-engah aku menuju kamar mandi, satu guyuran air langsung menjadi setruman listrik yang langsung menyadarkanku.Kadang, dipagi-pagi lainku, aku sering bertanya-tanya, ada apa dengan AIR...? tapi ya...ini hanya sekedar intermezo saja lah...! 5 menit sudah cukup bagiku untuk menyelesaikan ini semua.

Tak lupa, kuhidupkan komputer tua yang sekarang menemani hariku, "klik"...ku kibaskan sarung, kekenakan, lalu..."allahu akbar...".

_______________________________________________________________________________

"hayatuka ikhtiaraatika" HIDUPMU ADALAH PILIHANMU, jadi apa yang kau kerjakan dalam hidup yang singkat ini, maka itulah wajahmu.

kita sering sekolah...maka kita disebut PELAJAR
kita memiliki blog...maka kita disebut BLOGGER
kita pemakai facebook...maka kita disebut FACEBOOKER
Kita sering lupa...maka kita disebut PELUPA
kita sering mencuri...maka kita disebut PENCURI
kita sering meninggalkan shalat...maka kita disebut PENINGGAL SHALAT
kita tidak pernah bersyukur...maka kita disebut KUFUR
kita main perempuan...maka kita disebut PEZINA
kita disebut ini...maka kita disebut itu, dan banyak sebutan lainnya.

"hayatuka ikhtiaraatika" kata yang indah yang kudapat ketika menonton video singkat melalui facebook yang dikirim seorang teman, Tak jarang kita sangat sepele dengan hal ini...kita sering lalai bahkan yang ironisnya sengaja melalaikan program-program dahsyat yang diberikan Allah untuk kepentingan akhirat kita. Contoh kecil saja, shalat lima waktu...ayo kita hitung sama-sama...tiap shalat paling lama menghabiskan waktu selama 7 menit, dengan artian kalau 5 kali kita melaksanakan shalat dalam sehari akan menghabiskan waktu 35 Menit, dari 24 jam yang kita miliki dalam sehari...kita hanya diperintahkan Allah untuk beribadah kepada-Nya selama 35 menit. Jadi sisa kita untuk memikirkan hal ihwal duniawi sangat banyak, 23.25 menit dalam sehari.

Nah, yang menjadi pertanyaan...Apakah kita PANTAS mengatakan "saya tidak sanggup" untuk hal shalat...?
apakah pantas kita mengatakan "SAYA SIBUK" untuk waktu yang 35 Menit tadi...?
apakah termaafkan jika kita mengatakan "AKU LUPA SHALAT" yang shalat sendiri hanya memakan waktu 7 menit...?

Kita, sanggup menggadaikan waktu kita hanya untuk hal-hal yang kita anggap penting SEKALI, hingga melupakan hal YANG TERPENTING. Sadarkah kita dengan sikap kotor kita selama ini...?

Tak jarang, untuk pacar kita sanggup sms-an atau telponan sampai bengkak jari jempol atau kuping panas...namun kita katakan inilah nikmatnya...namun kalau untuk sujud lama-lama kita katakan ini penyiksaan....!

Untuk online lama-lama kita sanggup, dengan statment KITA mencari tugas dan ini semua untuk KEPENTINGAN pendidikan, namun untuk berdo`a bermunajat kepada Allah, 5 menit saja kita sudah merasa "maaf" muak.

Ketika nongkrong dengan teman-teman kita sanggup berlama-lama, yang tak jarang ini menghabiskan waktu yang lebih lama lagi...kita kitakan inilah PERSAHABATAN, namun ALLAH...kita lupakan, yang sudah jelas dari dialah ROH ini kita dapat, dari dialah JASAD ini kita terima, satu lagi dari Dialah SAHABAT tadi kita temukan...

Kita sering menyatakan ini PENTING, sampai lupa pada yang TERPENTING...saya rasa, saatnya kita bersama-sama, saling mengingatkan dan saling berintrospeksi diri...mari kita periksa kembali tingkah laku yang selama ini lakukan...apakah ini memang PENTING atau keadaan yang menghanyutkan kita sehingga kita anggap ini PENTING...!

INGAT TEMAN, KITA DILAHIRKAN UNTUK MENJADI SEORANG PEMENANG, KITA GENERASI MUDA PENERUS BANGSA DAN AGAMA ADALAH GENERASI PENERUS BANGSA, NEGARA DAN AGAMA...

DI AKHIR TULISAN JELEK SAYA INI, MARI SAMA-SAMA KITA KATAKAN "SELAMAT TINGGAL" KEPADA JIWA PESIMIS DAN MENTAL PECUNDANG YANG SUDAH BERANAK PINAK DALAM DIRI KITA,

SEKALI LAGI INGAT...KITA DILAHIRKAN UNTUK MENJADI PERUBAH...PERUBAHAN MEMILIKI 2 PILIHAN, APAKA ITU BAIK ATAU BURUK...NAH TERSERAH ANDA MEMILIH YANG MANA...!*



*MOHON KOREKSIAN DARI TEMAN-TEMAN*
Read On

Sekelumit Kisah Kami

17.59
Mataku masih enggan terkatup untuk malam yang sudah berlarut menuju pagi, ntah mengapa rasa kantuk belum menghinggap untuk saat ini. Sesaat ku merenungi malamku yang sungguh nikmat terasa, bukan sekedar membuang waktu sia-sia sepeti apa yang ditafsirkan orang-orang biasanya. Namun malam ini sungguh ku ingin mengembara memaknai malam yang memiliki arti tersendiri bagiku,yang kian larut dengan torehan tinta di atas kertas putih dihadapanku.
Kunyalakan musik instrument my heart will go on (soundtrack titanic) juga Dying young dilaptop, sekedar memanjakan diri dalam menyelami sekelumit makna kehidupan, begitu nikmat terasa...alunan melody yang berdendang. Terbesit bayangan adik-adikku ketika belajar malam setelah isya dikelas, tatkala antusias belajar terpacu, waktu dan juhdun menyatu dalam alunan qalbu.
Lantas ku tersenyum, sesuatu berbisik dihatiku "Begitu semangatnya mereka belajar...., suatu kata yang amat kurindukan saat ini. Belajar..., yah belajar untuk saat ini ku tunda studyku untuk suatu yang lebih bermakna, namun semangat itu senantiasa menghampiri. Seakan pengembara yang haus akan ilmu ditengah sahara kerinduan, akan ku simpan niat suci ini dalam hati untuk saat ini.
Ku mondar-mandir kesetiap ruangan kelas, sekedar melihat perjuangan mereka yang mungkin dengan itu ku dapat menyumbangakan segelintir ilmu yang kudapat dan kumiliki kepada mereka yang saat ini lagi membutuhkannya.

Sesekali mereka menanyakan tentang suatu perkara yang mereka anggap sulit dipahami kepadaku, ada juga yang sungkan bertanya namun ingin sekali mendapatkan suatu penjelasan lebih. untuk mengakalinya ku mencoba menanyakan perihal pelajaran yang mereka pegang, ada yang malu-malu, dan tersenyum tatkala tak bisa melontarkan soal yang ku beri. keberikan penjelasan tambahan walaupun pada akhirnya ku tak tahu apakah mereka paham atau tidak akan penjelasan yang kuberi, Namun ku berharap penuh, semoga apa yang ku sampaikan dapat membuka cakrawala pemahaman mereka.
Ku merasa takjub melihat berbgai perjuangan yang mereka tempuh untuk sekedar menghilangkan setan kantuk yang sering menggantung dipelupuk mata, berbagai usaha mereka lakukan, dari membawa segelas air teh ataupun susu, membiasakan wudhu atapun mencuci muka, bahkan ada yang membawa sebotol Aqua yang diisi air putih bersih,dan dibuat lubang kecil di tutp botol lantas di siraminya wajahnya dengan air tersebut. Ini semua seakan mewarnai hari-hari di ma'had selama ujian berlangsung, mungkin inilah yang dinamakan "Ijhad walaa taksal walaa taku ghaafilan, fanadamatul 'uqbaa liman yatakaasal" Bersungguh sungguhlah dan jangan malas terlebih lagi lalai, karena itu penyesalan itu akan datang kepada orang-orang malas. Tak terlepas dari itu berbgai ibadah tambahan juga dilakoni, dari menunaikan shalat tahajjud, Dhuha, ataupun shalat-shalat nawafil lainnya seakan menambah hiruk pikuk suasana malam di ma'had. dengan harapan yang penuh mendapatkan Nurul I'lmi dari yang Maha Pemilik Ilmu.
Ku langkahkan kembali langkahku menelusuri ruang kelas, terlihat satu dua orang adik-adikku yang terkalahkan oleh setan kantuk yang menggoda. lantas tertidur diatas meja dengan berbantalkan lembaran buku yang terbuka. Ku hampiri mereka untuk sekedar meringankan rasa letih dimata, ku kusuk-kusuk bahu mereka, spontan merekapun terbangun dan menampakkan wajah mereka yang kusut oleh rasa kantuk, dan mereka pun tersenyum malu. Ku balas senyuman itu dengan menyuruh mereka berwudhu' , Namun, walaupun begitu ternyata masih ada diantara mereka yang enggan bernjak lantas terkalahkan oleh kantuk dan kembali tidur.
huh...ya sudahlah..., pikirku. Mungkin ini merupakan pernak pernik ujian yang mereka hadapi, yang pastinya di tanggapi dengan berbgai persepsi, tak hanya ujian pikiran, namun bathin juga diuji.

Ku menerawang kembali saat-saat dimanaku menjadi santri dulu, sama seperti apa yang mereka alami saat ini. Segala usaha, upaya serta doa' seakan menjadi teman sehari-hari yang kian menghiasi. Bertemu dengan guru ataupun ustad menjadi dambaan hati, tatkala arahan dan bimbingan menjadi kebutuhan, serta ilmu yang dicurahkan mejadi bibit yang menghasilkan sosok yang luar biasa. walaupun pada saat-saat tertentu menjadi sebaliknya yaitu tatkala Hukuman datang dan menghampiri, seakan dunia ma'had yang berkisar 10 hektar menjadi lebih sempit dari ukuran sebenarnya.

Kini ku dipercayakan untuk menyumbangkan sekelumit ilmu yang ku miliki kepada adik-adikku sebgai Guru, Orang tua , bahkan sahabat bagi mereka. walupun kumenyadari bahwa ilmuku belumlah ada apa-apanya, bak masih" berumur jangung", demi membimbing serta mendidik mereka kedepannya.
Di usiaku yang relatif muda, dah barang tentu ini merupakan amanah terberat yang selama ini tak pernah kudapatkan sebelumnya. walaupun begitu ku tak mengalami hal ini dengan sendirinya, bersama ketujuh sahabat ku, kami ingin memberikan hal yang terbaik untuk ma'had tercinta. Namun ku masih menyadari bahwa apa yang telah kuberikan selama ini belumlah cukup untuk menorehkan tinta emas bagi Ibu kami( ma'had).

Ini merupakan pelajaran sekaligus pengalaman berharga yang tak ternilai harganya, yang harus kulukiskan dalam skema hidupku, sala satunya dengan mengabdikan diriku sepenuh hati ( kaffah) untuk umat, juga ma'had terlabih lagi kepadaNya semata.

Akankah ku mendapatkan semua yang kudapatkan saat ini untuk kedepannya, seperti kepercayaan, kehangatan persahabatan, indahnya kasih sayang, ataupun yang lainnya yang tak dapat terlukiskan oleh kata-kata di pena ini.
Kesemuanya itu seakan memberikan warna-warni yang menyinari hari-hari yang penuh cobaan maupun rintangan , yang kerap menghampiri bahkan menjadi tantangan baru yang menguji mental serta kualitas hidup ku.

Walaupun ku terkadang lebih banyak terkalahkan oleh nafsu dan godaan, yang kadang melemahkan semangat perjuangan, namun ku berusaha penuh untuk menanggulanginya dengan menuliskan sekelumit kisah yang tertorehkan. moga nantinya mendapatkan jawaban, walau tidak untuk saat ini. kedepannya pasti ada jalan keluar yang terbuka untuk kami.
Yaa Muqallibal Quluub Tsabbit Qulubana A'la Diinika Wa'ala Tho'Atika
Subhaanaka Inna kunna minadhzalimin, wa Dho'iffin.
Allahumma ma rajaqtana mimma nuhibbu faj'alhu quwwatan lanaa fiimaa tuhib
Allahumma ma jawaita 'anna mimma nuhibbu faj'alhu firoghan lanaa fiimaa tuhib.
Tulisan ini ku hadiahkan kepada teman-teman seperjuangan dimana pun berada, yang telah sama-sama berjuang demi Ibunda tercinta (ma'had), terkhusus kepadake7 teman dan juga ustad ustadzah di ma'had yang telah mencurahkan asa dan doa demi generasi bangsa. semoga semangat tak akan luntur untukberjuang menumbuhkan "bibit-bibit unggul"demi masa depan diri, Agama, Maupun bangsa kedepannya.


(Jum'at 25-12-09/10.30 WIB)

NB:1. Nih bukan untuk memperingati hari natal yach....hehehe
2. Sorry klo tulisannya masih banyak kekurangan, baik penullisan ataupun bahasa yang tersampaikan
Read On

Buatlah Sebuah Langkah...teman

19.50
Sobat, tulisan terpilih minggu ini dikirim oleh sahabat kita FAUZAN AR-RASYID, SO...kami tunggu tulisan anda...

TO : ALUMNI BTI [BARU TAHUN INI]

HARAPAN ADALAH SEBUAH AWAL, TAPI BILA BERHENTI HANYA PADA HARAPAN, MAKA KAKI KITA HANYA BERPIJAK, BUKAN MELANGKAH”

Alunan musik “jangan pernah berhenti” menemani jam sepiku siang ini…ya…jam sepiku…
Aku ingin menulis, menulis tentang aku dan teman-temanku sewaktu di pondok ;

Enam bulan lalu, setiap detik waktu yang kupunya senantiasa di ramaikan oleh teman-teman seperjuanganku..Mandi rame-rame, makan bareng, kena hukum sama, patroli makanan anggota sama, nongkrong liatin cewek2 sama, lari dari pesantren sama, mau tidur sama, di siram sama ustadz Fajri sama,menghapal pelajaran sampai larut malam sama, lari makan nasi NEK COYO sama, di botaki sama, tidur waktu pelajaran kimia bareng, 12 Jam di siang hari sama, 12 jam di malam hari juga sama…24 jam kami bersama…waktu yang INDAH…

Sekarang saya sebut teman-teman dengan sebutan si-DIA….

Dulu si-DIA sangat mewarnai hari cerahku, si-DIA selalu saja menjadi warna di mataku…YA…DULU KITA BERSAMA MEMBUAT RIBUAN LANGKAH…tapi pada hari ini, kita harus kembali ke langkah awal, DENGAN TUJUAN YANG JELAS…menciptakan ribuan langkah ke depan…langkah kesuksesan.
Melalui media ini, saya dengan si-DIA ingin kembali membongkar konsep dahsyat yang dulu pernah kita tanam bersama di benak kita, KONSEP DAHSYAT…masih ingatkah si-DIA dengan 3M…? aku yakin si-DIA masih ingat, sebab ini telah kami tanam selama 6 tahun. Kalau si-DIA sudah lupa, mari kita ingat bersama lagi ;

DULU, kita yakin bahwa dengan 3M perubahan menjadi sangat mudah di laksanakan serta kemungkinan terwujudnya menjadi GEDE.

Kalau tidak salah, M pertama adalah MULAI DARI DIRI SENDIRI,
Ya…kita di paksa untuk inttropeksi diri, yaitu muhasabah diri sendiri, kita adalah manusia yang kadang-kadang sibuk mencari-cari kesalahan orang lain dan (me)LUPA(kan) kesalahan diri sendiri. Pasti si-DIA masih ingat waktu kita pertama kali mengikuti pemberian mufradat pertama kali, itu dulu ketika kita masih kelas satu…bagian bahasa sering mengatakan “untuk pandai berbahasa harus dimulai dari diri kita terlebih dahulu” saya rasa kita juga sering mengucapkannya ketika saya dan si-DIA telah duduk di kelas IV-VI..iya gak..?

Yang ke dua dalam kiat perubahan adalah MULAI DARI HAL TERKECIL
Teman, kita suka mengimpikan perubahan secara drastis, perubahan yang besar.Jika ini yang sering kita inginkan, hendaknya kita merubah hal-hal kecil [terlebih dahulu] yang ada pada diri kita, di sekitar kita dan secara perlahan-lahan kita akan sadar BAHWA PERUBAHAN KECIL ITU TERNYATA PERUBAHAN YANG BESAR. Atau paling tidak membawa pengaruh bagi perubahan yang lebih besar lagi

Yang ketiga, MULAI DARI SEKARANG,
Ini mirip sekali pepatah cina “ langkah seribu mil selalu dimulai dari langkah pertama”. Seseorang yang ingin pergi ke suatu tujuan, tapi yang ia lakukan adalah berdiam diri dan hanya memejamkan mata, MANA MUNGKIN kita bias sampai pada tujuan. Maka M ketiga ini menempati urutan yang tidak kalah pentingnya dalam merubah sebuah kebiasaan, serta hidup ke perubahan yang sesungguhnya.

Sobat, inilah janji yang [tak sadar] sudah di tanamkan dalam benak kita, selama enam tahun kita bersama, dan 6 bulan sudah kita terpisah…MASIHKAH KITA MEMEGANG PRINSIP YANG DAHSYAT INI…? ATAUKAH KITA TELAH MENGUBAH PRINSIP,

Sobat…ayo kita buat SEJARAH BARU lagi…kita paksa orang-orang menyebutkan BARU TAHUN INI lagi kepada kita, bukankah kita alumni BTI, Alumni bari tahun ini…? Tunjukkan [dong] semangat kita…

katakan TIDAK pada si MALAS, katakana NO pada si LOYO, katakana MENJAUHLAH pada si LOTOY…..!
SEMANGAT TERUS TEMAN…!
Read On

Bagaimana kalau, bagaimana lagi

22.30
Oleh Fauzan Ar-Rasyid *


Sebentar lagi GERAM akan dilaksanakan.....
satu kesempatan, aku memberanikan diri mengikuti 2 perlombaan sekaligus. Pidato bahasa Indonesia dan juga Baca puisi...

Judul diatas mengingatkanku pada seorang teman, teman yang akrab dikelopak mataku, bahkan ditiap akar hatiku.

Sebuah puisi ia bawakan sekitar 3 tahun lalu, ya...tepatnya dengan judul diatas.....

Sungguh genius, bukan...? inilah yang menjadi pemikiran awal di benakku....

kukatakan pemikiran AWAL........tapi ada yang harus anda ketahui......kata di ber-AWAL...tapi tidak memiliki AKIR-an.....sampai sekarang, inilah yang kurasa.

Kata kebanyakan orang-orang, bekerja tanpa ada tujuan akan sia-sia.....

Aku mulai menulis, tanpa tujuan jelas....Pagi ini, aku ingin menulis apa yang aku ingin tulis...tanpa tujuan yang jelas.......

yang menjadi pertanyaan...apakah ini juga pekerjaan yang sia-sia..?

Ketika ingin melanjutkan tulisan ini.........timbul sebuah pertanyaan dibenak sederhana ini..
BAGAIMANA KALAU tanpa kusadari, aku memiliki tujuan yang jelas dengan menulis tulisan ini, tapi aku tak mengiranya..?
BAGAIMANA LAGI jika aku terus bingung...sebenarnya apa tujuanku menulis tulisan ini....

Bagaimana kalau anda mmengomentari tulisan JELEK ini..?
Bagaimana kalau anda meluangkan sedikit waktu untuk memberikan petuah baru kepadaku...?

Sobat...inilah yang sekarang aku pikirkan.....
Kata Bapak Radinal Mukhtar...tulislah apa saja....kalau tidak bisa, tulislah mengenai diri anda.....karena andalah yang paling ngerti tentang diri anda...

Berarti aku tidak salah, karena aku yakin tulisanku ini tidak bisa dipahami....karena inilah yang sedang aku pikirkan....

Beliau sekarang melanjutkan studi di Institut Agama Islam (IAIN-SU), bagi teman-teman yang mau menghbungi, dapat melalui no Hp di 0852-7070-3445 atau di fb http://www.facebook.com/search/?q=alumni+18+raudhatul+hasanah&init=quick#/profile.php?ref=profile&id=1814747894
Read On

Kamaluddin.....Aligarth University...

12.13
Sahabat sealumni,

mohon doa anda semua....
Teman kita KAMALUDDIN konsulat Aceh Tenggara sekarang lagi melanjutkan kuliyahnya di India, persisnya di Aligart University, sekarang lagi LES setahun dan rencananya tahun depan akan kuliyah.

Agar sahabat kita yang telah berani melangkah jauh ini dirihai oleh Allah SWT, ada baiknya kita mendoakan agar teman kita ini senantiasa dilindungi oleh Allah SWT.

Amin.
Read On

Akhirnya...berumah tangga juga....

19.53
Sobat......
Kabar ini bukanlah kabar baru yang kita dengar, ini tentang seorang ustadz. Musyrif kita, sesama alumni ke 18 Pesantren Ar-RAudhatul Hasanah.
Yups....benar, Ustadz yang kita banggakan dan cintai bersama telah melengkapi dan meninggalkna masa lajangnya. Tepat pada tanggal 19 Juli 2009, di Bedagai Kab. Serdang Bedagai telah diadakan acara Waliimatul Ursy.....
Huh, Man Bakdahu....????????
Semoga, beliau dapat menjadi pemimpin yang handal dikeluarganya....AMIN YA RABBAL ALAMIN......
Read On

Teman-teman yang berangkat ke PADANG

19.46
Sobat,,,,,,,akhirnya saya bisa memposting berita acara ini ditengan-tengah ancaman bahaya yang mengurung saya (CBT__)
Baiklah sobat sekali, disini kami mengabarkan kepada antum semuanya bahwa beberapa teman kita, sesama alumin ke 18 Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Medan meminta doa antum agar mereka dimudahkan segala urusan-urusannya. Amin. Mereka itu :
Habib Al-Fakhri
Ahmad Ghozali
Lungguhan Siregar
Tantra Firdaus
Semoga saja, doa yang kita panjatkan bersama-sama ini senantiasa dikabulkan Allah SWT. Amin.
Read On

Pembaca yang setia

Berbagi Karya...

Bagi seluruh sahabat yang ingin berbagi karya, baik itu cerpen, artikel, resensi, atau apa saja berbentuk tulisan, dapat mengirimkan tulisannya untuk dipajangkan diblok marhala ke-18 ini. Bagi yang berminat, tulisan antum semua dapat dikirim ke fauzan1808@hotmail.com atau ke e-mail marhala alumni18rh@gmail.com. Kami tunggu Lho....

Pengiriman Karya

Kirim naskah kamu, baik itu artikel, tips n trik menulis, resensi, leadership, motivasi, komunikasi, cerpen, puisi, opini, dan lain sebagainya kepada redaksi. Jangan lupa, cantumkan pula informasi singkat seputar siapa kamu.

Hak cipta ada di penulis dan kamu boleh mempublikasikannya ditempat lain. Kecuali bila kamu ada kesepakatan dengan pihak tertentu (seperti redaksi/panitia lomba) untuk tidak mempublikasikannya. Maka bila ada kesepakatan dan kamu mendapat gugatan, itu bukan menjadi tanggung jawab kami. Karenanya, kami berharap naskah ASLI dari kamu dan bukan copas dari beberapa sumber (tanpa adanya hasil pemikiran kamutulisan kamu sendiri).

Tinggalkan jejak anda...


ShoutMix chat widget